Rabu, 26 Oktober 2011

SISTEM BASIS DATA


PENGANTAR BASIS DATA
A.     Pendahuluan
Pada materi ini akan dibahas mengenai latar belakang dari suatu basisdata dan bagaimana suatu basis data di butuhkan untuk suatu organisasi ataupun perorangan, dimana penerapan basis data dapat dijelaskan dari dua pendekatan pemrosesan yaitu pemrosesan file dan pemrosesan basis data, hingga konsep dari suatu basis data (elemen–elemen apa saja yang terbentuk dari suatu basis data) sampai keuntungan dan kerugian dari pemakaian basis data.

B.     Latar Belakang Basis Data
Penggunaan basis data pada saat ini telah banyak digunakan untuk keperluan keseharian dari kehidupan manusia namun terkadang tidak banyak orang yang menyadarinya. Seperti halnya pada saat sesesorang memiliki koleksi kaset yang sudah cukup banyak dan harus dilakukan suatu pengaturan agar koleksinya tersebut dapat diambil sewaktu-waktu tanpa susah payah untuk mencarinya. Penyusunan koleksi kaset tersebut memerlukan suatu tempat untuk penyimpanan dimana penyusunannya dapat dilakukan berdasarkan jenis dari kaset tersebut ataupun berdasarkan  penyanyinya. Bentuk dari penyusunan harus berdasarkan nilai unik yang dimiliki oleh kaset tersebut misalkan saja pemberian nomor sehingga gampang diidentifikasi oleh pemiliknya.

Hal seperti ini telah menerapkan suatu pola bagaimana koleksi kaset  tersebut disusun, dan penerapan dari penyusunan tersebut memudahkan pemilik koleksi buku untuk mencari dan mengembalikan kaset yang telah digunakan atau dipinjam.

Kaset merupakan suatu objek dimana kelompok, jenis, penyanyi dan lain-lain adalah suatu karakteristik dari kaset tersebut, sedangkan lemari adalah tempat penyimpanan sehingga jika digabungkan maka lemari Kaset dapat disebut juga tempat disimpannya kumpulan dari objek yang bernama kaset.

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, markas atau sarang, sedangkan data suatu fakta dari dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti kaset( lagu,penyanyi, pencipta dan lain-lain ) atau kendaraan (mobil,motor,bis dan lain-lain).

Basis data dan lemari kaset memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu pengaturan, kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan suatu objek.

Pengaturan yang dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual dimana pengaturan tersebut dapat diaplikasi kan ke dalam suatu data abstrak yang berisi karakteristik dari suatu kaset dan disimpan di dalam suatu basis atau tempat penyimpanan data yaitu file. Sehingga perbedaannya ada pada media penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan kaset menggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan media ini akan mengakibatkan perbedaan–perbedaan lainnya seperti jenis metode atau cara yang digunakan dalam upaya penyimpanan atau jumlah kuantitas yang akan disimpan. Sebuah basis data dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut juga sebuah tempat penyimpanan untuk file-file data yang terkomputerisasi.

Pemanfaatan bentuk dari basis data tidak hanya pada pengkoleksian kaset tetapi dapat digunakan di berbagai aktifitas penggunanya, dimana pemanfaatan ini untuk memenuhi obyektifitas berikut :

1.      Kecepatan dan kemudahan
Memungkinkan untuk mudah melakukan penyimpanan,perubahan data, dan pengambilan suatu data dibandingkan jika dilakukan secara manual.
2.      Efesiensi ruang penyimpanan
Optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
3.      Keakuratan
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar kelompok data  dengan menerapkan aturan atau batasan data .
4.      Ketersediaan
Perkembangan data sejalan dengan waktu sehingga membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, sehingga data administrator harus memilah yang mana yang merupakan data utama, data master, data referensi, data transaksi, data histori hingga data yang sudah tidak digunakan lagi. Pemilahan ini untuk mempermudah dalam hal pencarian data dan mengefisiensi ruang penyimpanan data.
5.      Keamanan
Aplikasi pengelolaan basis data ada yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam pengggunaan basis data tetapi untuk sistem yang besar dan serius dapat diterapkan dengan ketat. Sehingga ditentukan siapa yang boleh menggunakan aplikasi beserta objek–objek di dalamnya dan jenis operasi yang digunakan.
6.      Pemakaian bersama
Pemakaian aplikasi basis data tidak hanya terbatas pada satu orang pengguna saja di dalam suatu lokasi. Basis data yang dikelola oleh suatu aplikasi yang mendukung lingkungan banyak pemakai akan digunakan oleh beberapa pengguna baik di dalam suatu lokasi ataupun dilokasi yang berbeda.

C.     Penerapan Basis Data
Pemanfaatan perangkat keras komputer di dalam sebuah organisasi/perusahaan atau perorangan yang senantiasa berhubungan dengan basis data biasanya digunakan untuk pengelolaan sistem informasi yang saat ini sudah menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, keakuratan, kecepatan operasional suatu organisasi.

Penerapan basis data ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan dengan menggunakan pemrosesan file yang merupakan pendekatan manajemen tradisional dan pemrosesan basis data yang merupakan perkembangan dari pendekatan yang pertama.

D.    Pemrosesan File
Pemrosesan file didefinisikan sebagai kumpulan dari program aplikasi yang melayani pengguna akhir untuk menghasilkan sebuah laporan, dimana susunan data di dalam file di rancang untuk satu program aplikasi.

Pendekatan ini di dalam suatu sistem basis data merupakan pendekatan manajemen tradisional dimana organisasi atau perusahaan yang terdiri dari sub sub bagian membuat suatu aplikasi untuk keperluan bagiannya sendiri dengan manajemen basis data yang dibutuhkan oleh setiap bagian tersebut. Seperti halnya suatu organisasi pendidikan di suatu Universitas terdapat beberapa bagian yang terbentuk yaitu fakultas–fakultas yang memiliki jurusan–jurusan, bagian kemahasiswaan, bagian penjadwalan, bagian pemrosesan nilai dan sebagainya.

Keterbatasan yang dimiliki oleh pendekatan berbasis file yaitu :
1.      Data yang terpisah & berorientasi pada program
Ketika data disimpan dalam file–file yang terpisah, dimana hal ini akan menyulitkan untuk mengakses data yang diinginkan. Programmer harus menyamakan terlebih dahulu format fisik file–file yang akan diakses sehingga data yang diinginkan benar. Perubahan pada format fisik file akan merubah program aplikasinya
2.      Kerangkapan data
Setiap program aplikasi mempunyai file data sendiri sehingga mengakibatkan kerangkapan data antara data yang satu dengan yang lain tidak selaras.

E.     Pemrosesan Basis Data
Pemrosesan basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang terintegrasi dan diolah untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.

Basis data adalah kumpulan dari data yang besar dimana dapat digunakan secara simultan oleh banyak departemen dan pengguna. Pada pendekatan ini, data tidak hanya dimiliki oleh satu departemen saja tetapi data tersebut dimiliki oleh semua departemen karena data tersebut disimpan pada suatu sumber di perusahaan dan digunakan secara bersama.

Penggunaan secara bersama menimbulkan banyak perubahan yang akan terjadi pada suatu basis data yang digunakan, jika dibandingkan dengan pendekatan manajemen file. Standarisasi data, suatu file data yang disimpan di dalam satu basis data strukturnya harus dibuat sama, sesuai dengan kebutuhan para pengguna di semua bagian perusahaan. Kerangkapan data akan terkontrol dengan baik dan dapat digunakan di berbagai program aplikasi, sehingga jika akan dibuat suatu file baru atau menambahkan suatu field baru hal ini tidak akan mempengaruhi program aplikasi yang ada.

Pada pendekatan ini basis data tidak hanya berisi data operasional saja tetapi juga berisi penjabaran tentang data itu sendiri (sistem katalog) sehingga memudahkan programmer untuk melakukan suatu perubahan.

F.     Konsep Basis Data
Pada suatu organisasi atau perusahaan, basis data merupakan susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu pada komputer sehingga mampu memenuhi informasi optimal yang diperlukan oleh pemakai  dan  Database Management System (DBMS).

DBMS itu sendiri adalah sebuah perangkat lunak yang mengatur dan mengontrol akses dari dan ke basis data dan sebuah  program  yang berinteraksi dengan basis data. Terminologi dari suatu sistem basis data adalah sebuah kumpulan dari program aplikasi basis data yang saling berinteraksi dengan basis data itu sendiri.

G.    Komponen Sistem Basis Data
Komponen sistem basis data terdiri atas:
1.      Data
Disimpan secara terintegrasi, artinya basis data merupakan gabungan dari berbagai macam file aplikasi yang berbeda yang disusun dengan menghilangkan bagian-bagian yang rangkap. Sebagai alat penghubung digunakan kunci (key). Dipakai secara bersama-sama, artinya masing-masing bagian dari suatu data dapat digunakan atau diakses bersama-sama dalam waktu yang bersamaan oleh pemakai untuk aplikasi yang berbeda.
2.      Perangkat Keras
Mencakup peralatan atau perangkat komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data. Contoh : alat input/output, komunikasi data dan sebagainya.
3.      Perangkat Lunak
Sebagai penghubung antara pemakai dan basis data.
Contoh : DBMS.
4.      Pemakai
Dibagi menjadi 4 kategori :
a.    System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut.
b.    Database Administrator (DBA)
Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
Tugas DBA :
§  Mengontrol DBMS dan software-software
§  Memonitor siapa yang mengakses basis data
§  Mengatur pemakaian basis data
§  Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency

Program Utility yang digunakan oleh DBA  :
§  Loading Routines
 Membangun versi utama dari basis data
§  Reorganization Routines
Mengatur/mengorganisasikan kembali basis data
§  Journaling Routines
 Mencatat semua operasi pemakaian basis data
§  Recovery Routines
 Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
§  Statistical Analysis Routines
 Membantu memonitor kehandalan sistem

c.    Programmer
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan  dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C dan lain-lain)
d.    Pemakai Akhir
§  Casual User (pemakai mahir)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan queri (untuk akses data) dengan bahasa queri yang telah disediakan oleh suatu DBMS
§  End User/Naïve User (pemakai umum)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya
§  Specialized/Sophisticated User (pemakai khusus)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.

H.   Beberapa Istilah yang Digunakan pada Basis Data
Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan pada basis data:
1.      Enterprise 
Enterprise merupakan suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
            Contoh data operasional :
                                                - data keuangan
                                                - data mahasiswa
                                                - data pasien
2.      Entity (Entitas) 
Entitas adalah suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.
            Contoh Entitas dalam lingkungan Bank terdiri dari   : 
                                                - Nasabah
                                                - Simpanan
                                                - Hipotik
            Contoh Entitas dalam lingkungan Pabrik terdiri dari : 
                                                - Supplier
                                                - Part
                                                - Shipment
Kumpulan dari entitas disebut entity set (himpunan entitas). Contoh : semua nasabah, semua supplier
3.      Attribute (atribut) 
Atribut adalah karakteristik dari  entitas tersebut. Contoh Entitas Nasabah, atributnya terdiri dari : Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat  Nasabah.
4.       Data value (nilai data)
Nilai data merupakan isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh Atribut Nama Nasabah dapat berisi Nilai Data : Nina, Rika, Titin, dan sebagainya.
5.      Key data elemen (kunci elemen data)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh Entitas Nasabah yang mempunyai atribut-atribut Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat Nasabah, dan sebagainya menggunakan Kunci Elemen Data Kode Nasabah.
6.      Record Data   
Kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan. Contoh : kumpulan Atribut Kode Nasabah, Nama Nasabah, Alamat Nasabah berisikan "931109

Contoh Informasi Dari Suatu Enterprise dapat dilihat pada tabel berikut :
ENTITAS
ATRIBUT
NILAI  DATA
 Pelanggan
Kode Pelanggan
123H

Nama Pelanggan
PT. Maju Terus

Alamat
Jl. RE Martadinata 53
 Rekening
Kode Rekening
63H250

Jenis Rekening
Cek

Jumlah Rekening
1.000.000
 Penyalur
Kode Penyalur
3H20

Nama Penyalur
PT. Jaya Elektronik

Alamat
Jl. Sukarno Hatta 100
I.       Keuntungan Pemakaian Basis Data
Keuntungan pemakaian basis data adalah :
1.      Terkontrolnya kerangkapan data
-          Pada non basis data
Setiap program aplikasi mempunyai file tersendiri sehingga banyak field yang terulang kembali pada file lain. Hal ini akan membuang ruang storage.
-          Basis data
Hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
2.      Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan.
3.      Data dapat dipakai secara bersama
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi secara batch maupun on-line pada saat bersamaan.
4.      Dapat diterapkan standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
5.      Keamanan data terjamin
DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberiaan hak akses bagi user (misalnya: modify, delete, insert, retrieve)
6.      Terpeliharanya integritas data
Jika kerangkapan data dapat dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat.
7.      Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi.
Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat.
8.      Data independence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.

J.       Kerugian Pemakaian Basis Data
Kerugian dari pemakaian basis data adalah :
1.      Storage  (tempat penyimpanan data) yang digunakan besar
Kompleksitas dan fungsional yang semakin banyak membuat basis data membutuhkan tempat penyimpanan data yang besar untuk menampung perangkat lunak aplikasi yang digunakan juga data dari organisasi untuk dapat mengefisiensikan kinerja dari suatu organisasi.
2.      Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data
Data yang dikelola di dalam suatu basis data adalah data yang sangat kompleks dan di aplikasikan  ke dalam suatu perangkat lunak yang hanya dapat digunakan oleh orang–orang yang terampil.
3.      Software (perangkat lunak)-nya mahal
Perangkat lunak yang digunakan di dalam suatu sistem basis data merupakan perangkat lunak yang dapat mengoptimalkan kinerja dari suatu organisasi, biasanya perangkat lunak yang bagus harga nya mahal dan tidak hanya satu aplikasi perangkat lunak saja yang digunakan tetapi dapat lebih dari satu, kemudian di digunakan tidak hanya di satu tempat saja tetapi digunakan di berbagai cabang dimana organisasi tersebut tersebar. Oleh karena itu investasi sistem basis data sangat mahal sehingga harus diperhitungkan dengan cermat.
4.      Kerusakan pada sistem database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait. Jika di dalam suatu sistem basis data mengalami kerusakan akan mengakibatkan departemen lain mengalami hambatan dalam melakukan operasionalnya, hal ini dikarenakan keterhubungan antar data yang digunakan . Sehingga dalam hal ini data administrator harus selalu menjaga agar data yang digunakan tetap konkuren dan tersedia untuk mencegah terhambatnya operasional dari departemen lainnya.




---  oo ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar